Ihsan - Hafidz Blog
H o p e f u l l y h e l p f u l l
Minggu, 17 Februari 2013
Rabu, 13 Februari 2013
Hukum Merayakan Hari Valentine bagi Umat Islam
Boleh jadi tanggal 14 Februari setiap
tahunnya merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak remaja, baik di
negeri ini maupun di berbagai belahan bumi lainnya. Sebab hari itu
banyak dipercaya orang sebagai hari untuk mengungkapkan rasa kasih
sayang. Itulah hari Valentine, sebuah hari di mana orang-orang di barat
sana menjadikannya sebagai fokus untuk mengungkapkan rasa ‘kasih
sayang’, walau pun pada hakikatnya bukan kasih sayang melainkan hari
‘making love’.
Dan seiring dengan masuknya beragam gaya
hidup barat ke dunia Islam, perayaan hari valentine pun ikut
mendapatkan sambutan hangat, terutama dari kalangan remaja ABG. Bertukar
bingkisan valentine, semarak warna pink, ucapan rasa kasih sayang,
ungkapan cinta dengan berbagai ekspresinya, menyemarakkan suasana
Valentine setiap tahunnya, bahkan di kalangan remaja muslim sekali pun.
Sejarah Valentine
Valentine’s Day menurut literatur
ilmiyah dan kalau mau dirunut ke belakang, sejarahnya berasal dari
upacara ritual agama Romawi kuno. Adalah Paus Gelasius I pada tahun 496
yang memasukkan upacara ritual Romawi kuno ke dalam agama Nasrani,
sehingga sejak itu secara resmi agama Nasrani memiliki hari raya baru
yang bernama Valentine’s Day.
The Encyclopedia Britania, vol. 12, sub judul: Chistianity,
menuliskan penjelasan sebagai berikut: “Agar lebih mendekatkan lagi
kepada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara
Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint
Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada
14 Februari (The World Encylopedia 1998).
Keterangan seperti ini bukan keterangan
yang mengada-ada, sebab rujukannya bersumber dari kalangan barat
sendiri. Dan keterangan ini menjelaskan kepada kita, bahwa perayaan hari
valentine itu berasal dari ritual agama Nasrani secara resmi. Dan
sumber utamanya berasal dari ritual Romawi kuno.
Sementara di dalam tatanan aqidah Islam,
seorang muslim diharamkan ikut merayakan hari besar pemeluk agama lain,
baik agama Nasrani ataupun agama paganis (penyembah berhala) dari
Romawi kuno.
Katakanlah, “Hai orang-orang kafir.
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah
Tuhan yang Aku sembah. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang
kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang
Aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” (QS. Al-Kafirun:
1-6)
Kalau dibanding dengan perayaan natal,
sebenarnya nyaris tidak ada bedanya. Natal dan Valentine sama-sama
sebuah ritual agama milik umat Kristiani. Sehingga seharusnya pihak MUI
pun mengharamkan perayaan Valentine ini sebagaimana haramnya pelaksanaan
Natal bersama.
Fatwa Majelis Ulama Indonesia tentang
haramnya umat Islam ikut menghadiri perayaan Natal masih jelas dan tetap
berlaku hingga kini. Maka seharusnya juga ada fatwa yang mengharamkan
perayaan valentine khusus buat umat Islam.
Mengingat bahwa masalah ini bukan
semata-mata budaya, melainkan terkait dengan masalah aqidah, di mana
umat Islam diharamkan merayakan ritual agama dan hari besar agama lain.
JIN ISLAM DEDAH RAHSIA SEGITGA BERMUDA
JIN ISLAM DEDAH RAHSIA SEGITGA BERMUDA
Based on Dialog Dengan Jin Islam by Muhammad Isa Dawud
Writer : MacJay.Net Photo : MacJay.Net
|Perhatian
: Maklumat dalam artikel ini adakalanya diluar kotak pemikiran biasa
para pembaca. Jika mana-mana bahagian dalam artikel ini mengganggu
ketenteraman, anda tidak digalakkan untuk meneruskan pembacaan.|
Jin berbeza dengan malaikat. Kesemua Malaikat beriman kepada Allah SWT, sedangkan jin, ada yang beriman ada juga yang kafir seperti manusia. Sebahagian jin ada yang taat kepada Allah SWT dan sebahagian yang ingkar. {1} Golongan Jin ini seperti juga manusia, mereka memiliki pelbagai bangsa, puak dan keturunan. Mereka juga mempunyai sistem pentadbiran yang sama seperti manusia. Setiap puak itu mempunyai ketuanya selain Raja. dari sini terbentuklah Daerah, pentadbiran seterusnya adalah Negeri, dan terakhir menjadi Negara. Bukti kepada pernyataan diatas adalah berdasarkan :
"Dan Allah menciptakan jin dari kobaran api" (Surah ar-rahman : ayat 15)
"Dan Aku (Allah) tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah Ku (Allah)" (Surah al-Dzariyat : ayat 56)
"Wahai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dan golongan mu sendiri, yang menyampaikan kepadamu tentang ayat-ayat Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata : Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri, kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahawa mereka adalah orang-orang yang kafir" (Surah al-an'am : ayat 130)
Minggu, 03 Februari 2013
PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA
PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA
Maraknya narkotika dan obat-obatan
terlarang telah banyak mempengaruhi mental dan sekaligus pendidikan bagi para
pelajar saat ini. Masa depan bangsa yang besar ini bergantung sepenuhnya pada
upaya pembebasan kaum muda dari bahaya narkoba. Narkoba telah menyentuh
lingkaran yang semakin dekat dengan kita semua. Teman dan saudara kita mulai
terjerat oleh narkoba yang sering kali dapat mematikan. Sebagai makhluk Tuhan
yang kian dewasa, seharusnya kita senantiasa berfikir jernih untuk menghadapi
globalisasi teknologi dan globalisasi yang berdampak langsung pada keluarga dan
remaja penerus bangsa khususnya. Kita harus memerangi kesia-siaan yang di
akibatkan oleh narkoba.
Kamis, 17 Januari 2013
MUHASABAH
“ Sedikit & sesuai sunnah lebih baik, dari pada banyak tetapi bid’ah “. { syaikh Ali bin Hassan Ali Al Halabi Al Atsary }.
“ Fokuslah untuk menerima garisnya masing-masing, sambil penuh rasa syukur dan sempurnakan ikhtiar untuk mendapatkan garis hidupnya yang terbaik “.
“ Kesabaran adalah akhlaq mulia, yang dengannya setiap orang menghalau segala rintangan “. { Imam Syafi’I }.
KIAT AGAR DOA TERKABUL :
“ Barang siapa ingin doanya terkabul dan di bebaskan dari kesulitan, hendaklah ia mengatasi (membantu) kesulitan orang lain.” { HR.Ahmad }
“ Bila niat dan cara kita benar, pasti Allah memberi ketenangan tak akan risau dengan sikap orang-orang meremehkan dan mencela kita “.
Langganan:
Postingan (Atom)